Nggak ditanya sih , tapi ...
Kenapa saat sang surya terbit dan terbenam langit tampak begitu warna-warni ?
Ketika posisi matahari rendah karena baru terbit atau menjelang terbenam , kita memandangnya melalui atmosfer pada ketebalan yang setebal tebalnya . Ketika harus menempuh halangan setebal itu , sebagian besar cahaya biru yang menuju kearah kita terbaut ke berbagai arah , akibatnya cahaya yang sampai ke mata kita tidak memiliki unsur biru . Cahaya matahari yang kekurangan unsur biru menjadi tampak merah , jingga , atau kuning , bergantung pada ukuran partikel partikel debu yang kebetulan menggantung di udara , juga karena warna-warna lain yang dibaurkan oleh partikel partikel debu .
Tapi , seandainya penjelasan diatas mengurangi keasyikan kita terhadap keindahan tersebut , ya lupakan saja .
Coba Dechh !
Membuat matahari terbit kita sendiri . Tambahkan beberapa tetes susu kedalam segelas air bersih kemudian pandanglah isi gelas itu kearah sebuah bola lampu . Bola lampu akan tampak merah , kuning , atau jingga . Cahaya yang datang ke arah kita dari bola lampu itu tidak memiliki unsur biru karena terbaurkan oleh partikel partikel lembut kasein dan gelembung gelembung lemak mentega yang tersuspensi dalam susu . Warna tepatnya yang kita lihat bergantung pada ukuran dan konsentrasi partikel partikel ini yang terdapat di dalam air tersebut .
2 komentar:
Keren Sob :D
sudah di buktiin blom ?
By The Way , tQ~
Posting Komentar